Menyusuri Sejarah Masjid Nabawi di Madinah
Masjid Nabawi di Madinah adalah salah satu masjid paling
bersejarah dan suci dalam Islam setelah Masjidil Haram di Mekkah. Masjid ini
bukan sekadar tempat ibadah, tetapi juga menjadi saksi perjalanan dakwah Nabi
Muhammad SAW serta perkembangan peradaban Islam. Jutaan umat Muslim dari
seluruh dunia datang setiap tahunnya untuk beribadah dan menelusuri jejak
sejarah yang melekat pada bangunan suci ini.
Awal Pendirian Masjid Nabawi
Masjid Nabawi didirikan oleh Nabi Muhammad SAW pada tahun
622 M, tepat setelah beliau hijrah dari Mekkah ke Madinah. Ketika pertama kali
tiba, Nabi membeli sebidang tanah milik dua anak yatim bernama Sahl dan Suhail
untuk dijadikan tempat masjid. Dengan tangan beliau sendiri, Nabi ikut serta
dalam pembangunan masjid tersebut bersama para sahabat.
Bangunan awal Masjid Nabawi sangat sederhana, berdinding
bata tanah liat, atap dari pelepah kurma, dan tiang-tiang kayu. Meski
sederhana, masjid ini berfungsi sebagai pusat aktivitas umat Islam, baik
sebagai tempat shalat, pendidikan, pertemuan, hingga urusan sosial dan politik.
Peran Penting dalam Dakwah Islam
Masjid Nabawi tidak hanya menjadi tempat shalat, tetapi juga
markas besar dakwah Islam. Di sinilah Rasulullah SAW mengajarkan Al-Qur’an,
memberi bimbingan kepada para sahabat, menyelesaikan perkara umat, serta
mengatur strategi dalam menghadapi peperangan.
Salah satu bagian penting dalam masjid ini adalah Ar-Raudhah,
area antara mimbar dan rumah Rasulullah SAW, yang dikenal sebagai salah satu
taman surga. Umat Islam sangat dianjurkan untuk beribadah di tempat ini karena
keutamaannya yang luar biasa.
Perkembangan dan Perluasan Masjid Nabawi
Seiring berjalannya waktu, Masjid Nabawi mengalami berbagai
renovasi dan perluasan. Khalifah Umar bin Khattab dan Utsman bin Affan
memperluas bangunan untuk menampung jumlah jamaah yang semakin banyak. Pada
masa dinasti Umayyah, Abbasiyah, dan Ottoman, masjid ini terus diperindah
dengan arsitektur megah dan ornamen indah.
Pada era modern, Kerajaan Arab Saudi melakukan perluasan
besar-besaran sehingga Masjid Nabawi kini dapat menampung lebih dari satu juta
jamaah. Kubah hijau yang megah di atas makam Nabi Muhammad SAW menjadi ikon
utama masjid ini, yang sekaligus menjadi salah satu simbol kota Madinah.
Makam Nabi Muhammad SAW dan Para Sahabat
Di dalam Masjid Nabawi terdapat makam Rasulullah SAW yang
sangat dimuliakan. Beliau dimakamkan di kamar rumahnya yang bersebelahan dengan
masjid. Di samping makam beliau, terdapat makam dua sahabat utama, Abu Bakar
Ash-Shiddiq dan Umar bin Khattab. Tempat ini menjadi salah satu lokasi paling
bersejarah dan selalu diziarahi umat Muslim yang datang ke Madinah.
Keistimewaan Masjid Nabawi
Masjid Nabawi memiliki banyak keutamaan yang disebutkan
dalam hadits Rasulullah SAW. Salah satunya adalah pahala berlipat ganda bagi
siapa saja yang shalat di dalamnya, yaitu seribu kali lebih baik dibanding
shalat di masjid lainnya, kecuali Masjidil Haram. Selain itu, suasana spiritual
dan ketenangan di dalam masjid membuat setiap jamaah merasakan kedekatan dengan
Allah SWT dan Rasul-Nya.
Menyusuri sejarah Masjid Nabawi di Madinah adalah perjalanan
spiritual yang penuh makna. Dari bangunan sederhana di masa Rasulullah hingga
menjadi masjid megah saat ini, Masjid Nabawi tetap menjadi pusat cahaya Islam
yang memancarkan kedamaian dan persatuan umat Muslim. Bagi setiap Muslim,
mengunjungi masjid ini adalah sebuah anugerah besar untuk menelusuri jejak
perjuangan Nabi Muhammad SAW dan memperdalam cinta kepada beliau.
Post a Comment