Makam Imam Syafi’i di Kairo, Jejak Ulama Besar dalam
Sejarah Islam
Mesir, khususnya kota Kairo, menyimpan banyak peninggalan
sejarah Islam yang sarat makna. Salah satunya adalah Makam Imam Syafi’i,
yang hingga kini menjadi salah satu destinasi ziarah penting bagi kaum Muslimin
dari berbagai penjuru dunia. Imam Syafi’i, pendiri mazhab Syafi’i, merupakan
salah satu ulama besar yang kontribusinya dalam bidang fikih dan ilmu keislaman
sangat berpengaruh, khususnya di dunia Islam Timur, termasuk Indonesia.
Sekilas tentang Imam Syafi’i
Imam Syafi’i memiliki nama lengkap Muhammad bin Idris
asy-Syafi’i. Beliau lahir di Gaza, Palestina, pada tahun 767 M (150 H) dan
wafat di Mesir pada tahun 820 M (204 H). Sejak kecil, beliau dikenal memiliki
kecerdasan luar biasa dalam menghafal Al-Qur’an dan hadis. Imam Syafi’i juga
sempat berguru kepada Imam Malik di Madinah dan mendalami berbagai ilmu fikih
dari berbagai ulama ternama.
Mazhab Syafi’i yang beliau rumuskan menjadi salah satu dari empat mazhab fikih
utama dalam Islam, dan hingga kini dianut oleh mayoritas Muslim di Indonesia,
Malaysia, Yaman, Mesir, dan sebagian kawasan Timur Tengah.
Lokasi dan Bangunan Makam
Makam Imam Syafi’i terletak di kawasan Qarafa, sebuah
pemakaman kuno di Kairo, Mesir. Pada awalnya, beliau dimakamkan secara
sederhana. Namun, seiring berjalannya waktu, makam ini mendapat perhatian dari
para penguasa Dinasti Ayyubiyah.
Salah satu penguasa yang memberi perhatian besar adalah Sultan Salahuddin
al-Ayyubi, yang membangun kubah di atas makam Imam Syafi’i untuk melindungi
dan menghormatinya. Kubah tersebut kemudian direnovasi dan diperindah oleh
penguasa setelahnya, sehingga menjadi salah satu monumen Islam bersejarah yang
masih berdiri megah hingga kini.
Bangunan makamnya dihiasi dengan arsitektur Islam klasik,
ukiran kayu, dan kaligrafi yang menawan. Di bagian dalam, terdapat nisan kayu
besar berukir ayat-ayat Al-Qur’an yang menandai tempat peristirahatan sang
Imam. Suasana di sekitar makam terasa khidmat, dipenuhi dengan nuansa spiritual
yang mendalam.
Makna dan Nilai Spiritual
Bagi banyak Muslim, berziarah ke makam Imam Syafi’i bukan
sekadar mengunjungi situs bersejarah, tetapi juga bentuk penghormatan kepada
seorang ulama yang jasanya sangat besar dalam perkembangan ilmu fikih. Di
tempat ini, para peziarah biasanya membaca doa, tahlil, dan mengenang jasa
beliau dalam menyebarkan ilmu dan menegakkan syariat Islam.
Selain itu, makam ini juga menjadi simbol pentingnya ilmu
dan perjuangan ulama dalam menjaga ajaran Islam tetap hidup di tengah
masyarakat. Imam Syafi’i dikenal bukan hanya karena kealimannya, tetapi juga
karena keteguhannya dalam membela kebenaran dan menyatukan berbagai pemikiran
hukum Islam dengan metodologi yang sistematis.
Makam Imam Syafi’i sebagai Destinasi Wisata Religi
Kini, Makam Imam Syafi’i menjadi salah satu destinasi wisata
religi yang populer di Kairo. Para peziarah dari berbagai negara, termasuk
Indonesia, kerap menyempatkan diri berkunjung ketika berada di Mesir. Selain
bernilai spiritual, situs ini juga memberikan pengalaman sejarah yang kaya,
terutama bagi mereka yang ingin mendalami warisan Islam klasik.
Makam Imam Syafi’i di Kairo bukan hanya sebuah tempat
peristirahatan ulama besar, tetapi juga sebuah simbol peradaban Islam,
penghormatan pada ilmu, serta inspirasi bagi generasi Muslim sepanjang zaman.
Ziarah ke makam ini mengingatkan kita pada pentingnya meneladani keilmuan,
ketawadhuan, dan perjuangan Imam Syafi’i dalam menegakkan kebenaran.
Post a Comment